Tips Ngurus WO & Vendor Lain Biar Gak Tabrakan

Pernikahan itu kayak ngerakit puzzle besar: ada banyak kepingan yang harus pas biar jadi gambar indah. Nah, kepingannya siapa aja? Mulai dari Wedding Organizer (WO), dekorasi, katering, fotografer, makeup artist, sampai penyewaan tenda dan kursi. Masalahnya, kalau nggak diatur dengan rapi, bukannya puzzle cantik, yang ada malah kayak Lego tercecer—semua tabrakan dan bikin pusing. 😅

Biar pesta pernikahanmu nggak berubah jadi drama sinetron, kamu perlu trik jitu buat ngatur WO & vendor lain. Yuk, kita bahas bareng tips-tipsnya!


1. Tentukan “Kapten Kapal” dari Awal

Pesta pernikahan itu ibarat kapal besar. Ada nakhoda, ada kru, ada tujuan. Kalau nggak ada kapten, ya bisa keblabasan. Di sini, WO adalah kapten kapal yang bakal ngarahin semua vendor biar kerja bareng, bukan kerja sendiri-sendiri.

Kalau kamu belum hire WO, biasanya tugas ini jatuh ke keluarga—biasanya mama, tante, atau kakak. Tapi percaya deh, punya WO jauh lebih enak. Mereka udah terbiasa koordinasi sama vendor lain, ngerti timeline acara, sampai hal-hal kecil yang kadang kita nggak kepikiran.

👉 Jadi, step pertama: tentukan dulu siapa “kapten kapal” biar koordinasi nggak kayak jalanan macet tanpa lampu merah.


2. Bikin Timeline yang Realistis

Sering kejadian, vendor make up datang telat karena jadwalnya tabrakan sama dekorasi yang belum kelar. Atau fotografer bingung mau motret apa karena pelaminan masih setengah jadi. Nah, biar nggak kayak gini, penting banget bikin timeline detail.

Timeline itu bukan cuma jam akad dan resepsi aja. Tapi juga:

  • Jam make up dimulai

  • Jam dekorasi selesai

  • Jam catering datang

  • Jam sound system test

  • Jam fotografer mulai motret persiapan

Semua vendor harus tahu timeline ini. Jangan sampai ada yang “merasa paling penting” dan ngerasa bisa datang seenaknya.

Tips: kasih spare waktu (buffer) di tiap aktivitas. Misalnya, dekor ditulis selesai jam 9 pagi, padahal acara mulai jam 11. Jadi kalau ada molor dikit, masih aman.


3. Group Chat Vendor: Simple Tapi Powerful

Di era sekarang, hampir semua masalah bisa diatasi dengan satu hal: grup WhatsApp. Serius deh, bikin satu grup khusus vendor + WO itu life saver banget.

Kenapa?

  • Semua info penting langsung sampai ke semua orang.

  • Kalau ada perubahan mendadak, nggak perlu repot hubungi satu-satu.

  • Vendor juga bisa komunikasi langsung satu sama lain.

Misalnya, tim dekor bisa kasih info kalau butuh lighting tambahan ke tim sound. Atau katering bisa koordinasi soal space meja dengan tim dekor.

Tapi ingat ya, jangan sampai grup ini jadi tempat bercanda nggak jelas. WO harus jadi admin yang ngarahin komunikasi tetap fokus.


4. Jangan “Vendor-Overlap”

Ini kesalahan klasik: nyewa vendor dengan jasa yang tumpang tindih. Misalnya, WO kamu udah include dekorasi basic, tapi kamu juga hire vendor dekor terpisah. Atau fotografer WO tabrakan sama fotografer yang kamu hire sendiri.

Hasilnya? Dua vendor ngerjain hal yang sama, tapi malah bikin ribut.

Solusinya: cek dulu detail paket vendor. Kalau WO sudah cover beberapa hal, diskusikan apakah mau dipakai atau tidak. Kalau kamu mau vendor lain, bilang dari awal supaya nggak ada yang ngerasa “direbut” job-nya.


5. Pahami Kebutuhan vs Keinginan

Kadang kita pengen semuanya sempurna: dekor megah, band live, photobooth, kembang api, sampai fireworks. Tapi semakin banyak vendor, semakin besar potensi tabrakan.

Tips bijak: pilih vendor sesuai kebutuhan utama dulu. Prioritasnya biasanya:

  1. WO (koordinator)

  2. Katering

  3. Dekorasi

  4. Dokumentasi

  5. Makeup

Setelah yang wajib beres, baru tambahin “hiburan” kayak photobooth, live music, atau gimmick unik lainnya.


6. Survey Lokasi Bareng Vendor

Banyak masalah terjadi karena vendor nggak tahu kondisi lokasi. Contoh klasik: dekor datang dengan backdrop gede, ternyata pintu masuk gedung kecil. Atau sound system bawa speaker segede gaban, tapi listrik gedung nggak kuat.

Makanya, ajak vendor buat survey bareng sebelum hari H. Minimal WO dan vendor utama harus tahu:

  • Denah ruangan

  • Jalur masuk/keluar barang

  • Kapasitas listrik

  • Area parkir dan loading

Survey bareng ini bikin vendor nggak kerja “buta” di hari H.


7. Minta Vendor Bikin Checklist Kerja

Jangan cuma kamu yang bikin checklist. Masing-masing vendor juga harus punya checklist kerja sendiri.

Contoh:

  • Makeup: daftar siapa aja yang harus dirias, jam rias, style yang dipakai.

  • Catering: jumlah porsi, jam delivery, menu cadangan kalau habis.

  • Dekor: item yang dipasang, jam mulai dan selesai, siapa PIC lapangan.

Kalau vendor punya checklist, mereka nggak akan saling ngerecokin.


8. Tetapkan PIC (Person in Charge) Tiap Vendor

Hari H itu chaotic banget. Kalau semua vendor langsung ke kamu atau pasanganmu, dijamin kamu nggak sempat senyum. 😅

Solusinya: minta vendor tunjuk satu PIC lapangan. Jadi semua komunikasi cukup lewat WO ke PIC vendor masing-masing. Kamu tinggal fokus senyum manis dan nikmatin momen.


9. Kontrak Jelas & Tertulis

Jangan cuma “kata-kata manis” di awal. Semua kesepakatan harus ada di kontrak: jam kerja, item yang disediakan, bahkan hal-hal kecil kayak siapa yang bersihin setelah acara.

Kenapa penting? Karena kalau ada vendor ngambek atau molor, WO bisa tegas nunjukin kontraknya. Jadi nggak ada drama saling salahin.


10. Evaluasi & Briefing Sebelum Hari H

Seminggu sebelum acara, adakan briefing final dengan semua vendor + WO. Tujuannya biar semua orang satu frekuensi.

Di briefing ini biasanya dibahas:

  • Timeline final

  • Layout acara

  • Rundown detail

  • Jalur komunikasi (siapa kontak siapa)

Dengan briefing, semua vendor tau posisinya masing-masing. Jadi nggak ada yang bingung pas acara dimulai.


11. Jangan Pelit Sama Info

Kadang pasangan suka mikir, “Ah, ini detail kecil, nggak usah kasih tau vendor.” Padahal justru detail kecil itu bisa bikin masalah gede.

Contoh: kamu ganti lagu entrance, tapi nggak kasih tau band. Hasilnya? Band masih siapin lagu lama. Atau kamu geser meja keluarga, tapi nggak info ke dekor. Alhasil, meja katering jadi kepentok.

So, prinsipnya: better over-communicate daripada under-communicate.


12. Percaya Sama WO

Ini poin pamungkas. Banyak pasangan masih suka ikut campur di hari H, padahal itu bikin stress sendiri. Ingat, kamu udah hire WO buat ngurusin semua. Jadi tugasmu cuma satu: percaya.

Kalau ada masalah kecil, biar WO yang handle. Kamu fokus nikmatin pesta, ngobrol sama tamu, dan tentu aja… foto-foto cantik buat kenangan seumur hidup. 💕


Pernikahan Lancar Itu Soal Koordinasi

Sobat, pesta pernikahan yang lancar itu bukan karena dekor paling mewah atau katering paling enak aja. Kuncinya ada di koordinasi WO dan vendor. Kalau semua kerja bareng, hasilnya jadi simfoni indah. Tapi kalau tabrakan? Bisa jadi orkestra kacau.

Makanya, jangan remehkan peran WO dan pentingnya komunikasi antar vendor. Dengan timeline jelas, group chat aktif, kontrak tegas, dan briefing rutin, pesta pernikahanmu bisa berjalan mulus tanpa drama.

Dan yang paling penting: kamu bisa duduk manis, senyum, dan bilang,
“Finally… kita berhasil bikin pesta impian tanpa tabrakan!” ✨ 

Share ke Twitter . fb-wedding-suwur Share ke Facebook . pin-wedding-suwur Share ke Pinterest .


Terkait:

0 comments

 
Wedding Organizer dan Persewaan alat pesta terlengkap: Suwur Wedding Organizer | Sound system, tenda / terop, dekorasi, kuade / pelaminan, meja, kursi, peralatan makan, catering, prasmanan, panggung, karpet, taman indoor, piring, sendok, kipas angin, ac, diesel, asesoris, photo, video, wedding, prewedding, lukisan, karikatur, mobil, souvenir.